Kamis, 02 Februari 2012

CERITAKU PADA MALAM



Kini malam telah lelah
Ada rasa bangga pada malam ini, ada pula rasa sesal turut menyelinap
Karena di hari tadi kedamaian telah menyelimutiku,
Karena di hari tadi kesalahan telah menuntutku
Lalu, ku kutip sehari tadi dengan catatan fajar,
Fajar … staminaku masih segar untuk berangkat meraih segala yang ingin ku raih,
Ada banyak bintang dalam genggaman yang akan ku semaikan meniti hari mulai pagi
Pagi… pada hangat mentari pagi ada sedikit rasa yang tak ku syukuri,  aku mulai berontak dan sedikit marah sehingga bintang-bintangku mulai sirna, yang hilang pada sinar siang
Siang…. Rupanya terik mentari terus menusuk tulangku, nyeri yang hanya sementara terasa telah membunuhku, aku menyerah hingga datangnya sore
Sore……  di hamparan beranda rumah aku menyaksikan mereka yang telah berhasil berjuang di siag hari tadi membawa cahaya kehidupan,, tinggalah timbunan sesal yang mulai mengakar dalam driku.
Dan aku tetap duduk dan terdiam,  namun sore yang begitu bersahabat membisikkan ku sebuah harapan, bahwa waktu ini tidak akan berhenti sampai detik ini. masih ada hari esok dan lusa untuk melukiskan mimpimu yang telah buram. Ku mulai menengadah ke langit hngga ku sapa senja
Senja…. Kulihat mentari itu mulai tenggelam meninggalkan banyak cerita,
Ingin rasanya ku kejar dan kutarik kembali mentari itu untuk mengulang sejarah siang tadi.
Tapi, mentari senja hanya tersenyum dan memintaku menunggu esok hari dan meninggalkan jejak malam
Malam…. Ku ceritakan semua gundahku
Dengan warna kelam nan lembut menyambut, malam memberiku secercah hikmah
Meski sinar mentari tak sempat kumilki
Namun malam memberiku rembulan yang membawa tiipan sinar dari mentari untuk ku semaikan dalam jiwa
kesalahan hampir membunuhku
optimis kembali menghidupkanku.... meski hari hampir berganti namun mimpiku akan kubagun kembali dalam malam yang begitu panjang